Pengadilan internasional akhirnya menjatuhkan vonis mati Hamza bin Dlaj, satu dari sepuluh hackerpaling bahaya di dunia. Peretas asal Aljazair ini ditangkap tahun 2013 lalu setelah bersembunyi selama tiga tahun di Thailand.
Seperti diberitakan Today’s Opinion (raialyoum), Jumat (21/8/2015), Dlaj sangat terkenal dengan senyuman santainya saat ditangkap interpol, yang membuat banyak musuhnya kesal. Dlaj dikenal seperti Robin Hood yang membobol bank untuk dibagikan.
Dlaj diketahui telah membobol 217 bank, dan mengambil US$ 3.5 miliar (IDR 21 triliun). Dari uang sebanyak itu, sebagian dibagikan ke Palestina dan beberapa negara miskin.
Selain ‘mencuri’, Dlaj juga menutup lebih dari 8 ribu situs di Prancis, situs-situs konsulat negara-negara Eropa, dan memberikan visa secara cuma-cuma kepada para pemuda Aljazair.
Lebih hebatnya, saat menguasai beberapa situs Israel, Dlaj mengungkap beberapa rahasia penting dan dibocorkan kepada pihak perlawanan Palestina. Keberhasilannya ini memaksa Israel merekrutnya untuk bekerja dalam salah satu lembaga keamanan Israel. Namun Dlaj menolak mentah-mentah.
Setelah ditangkap pun Israel masih memintanya untuk mengamankan situs-situs penting negara dengan iming-iming dibebaskan. Dlaj pun tetap menolak.
Sumber: http://www.raialyoum.com/?p=304377, dakwatuna
Seperti diberitakan Today’s Opinion (raialyoum), Jumat (21/8/2015), Dlaj sangat terkenal dengan senyuman santainya saat ditangkap interpol, yang membuat banyak musuhnya kesal. Dlaj dikenal seperti Robin Hood yang membobol bank untuk dibagikan.
Dlaj diketahui telah membobol 217 bank, dan mengambil US$ 3.5 miliar (IDR 21 triliun). Dari uang sebanyak itu, sebagian dibagikan ke Palestina dan beberapa negara miskin.
Selain ‘mencuri’, Dlaj juga menutup lebih dari 8 ribu situs di Prancis, situs-situs konsulat negara-negara Eropa, dan memberikan visa secara cuma-cuma kepada para pemuda Aljazair.
Lebih hebatnya, saat menguasai beberapa situs Israel, Dlaj mengungkap beberapa rahasia penting dan dibocorkan kepada pihak perlawanan Palestina. Keberhasilannya ini memaksa Israel merekrutnya untuk bekerja dalam salah satu lembaga keamanan Israel. Namun Dlaj menolak mentah-mentah.
Setelah ditangkap pun Israel masih memintanya untuk mengamankan situs-situs penting negara dengan iming-iming dibebaskan. Dlaj pun tetap menolak.
Sumber: http://www.raialyoum.com/?p=304377, dakwatuna